Selasa, 18 Mei 2010

Rahasia Besi Dalam Al Qur'an

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

Rahasia Besi Dalam Al-QuranBesi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut :

وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ

Artinya : "…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (QS Al-Hadiid : 25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Rahasia Besi Dalam Al-QuranLogam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Rahasia Besi Dalam Al-QuranSemua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

# Sumber
keajaibanalquran.com

Penciptaan Yang Berpasang-pasangan

Maha besar Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya tanpa rasa letih. menciptakannya dengan sempurna tanpa kegagalan. yang menciptakannya saling berpasang-pasangan.

Penciptaan Yang Berpasang-Pasangan
Allah -Ta'ala Berfirman :

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

Artinya : "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yaasiin : 36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan. (Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)

# Sumber
keajaibanalquran.com

Jumat, 14 Mei 2010

the young spirit achievment


Sabtu 15 Mei 2010 @ Rabbani Jl Dipati Ukur No 44

Ebith Beat A


Berawal dari keinginan untuk menunjukan eksistensinya di dunia musik Indonesia maka akhirnya ebithBEAT*A –dibaca ebit bit e- berhasil membuat satu buah komposisi lagu didalam format dan jalur [orang bilang siii…] Hiphop, yang sangat sederhana sekali tetapi cukup menggelitik telinga dan permainan lirik lagu yang sedikit mengkritisi. Di Bandung sendiri lagu berjudul SAHA NGARAN MANEH SAHA telah diputar di sejumlah radio anak muda seperti Ardan, Oz, Paramuda, 99ers, Pro2 fm, SE radio dan Sky fm. Bahkan lagu tersebut telah malang melintang dan menduduki posisi puncak selam berminggu-minggu di berbagai chart baik chart lagu Indonesia, chart indie, ataupun chart request. Saat ini lagu SAHA NGARAN MANEH SAHA bahkan telah diputar di radio-radio di Jawa-Bali-Sumatera, Sulawesi (Makassar) dan Kalimantan (Banjarmasin), dan salah satu stasiun jaringan radio swasta nasional di Malaysia, Reddifusion fm (2004-2005)
Selain album rapp umum, ebithBEAT*A juga telah mengeLuarkan album bertitle “KETIKA HATI BICARA”, sebuah album Rapp Islami, menggabungkan unsur nasyid dengan HipHop, Album tersebut dikeluarkan menjelang Ramadhan 2006, dengan komposisi lagu menghadirkan lagu Dina Amparan Sajadah sebuah lagu Sunda religi featuring bersama musisi legenda sunda Darso.
ebithBEAT*A musicography :
    • OKNUM [1997-1999]

    • INJECTED [ 1998-2001 ]

    • BDG CLICK [ 1999-2002 ]

    • 711 [ 2001- 2002 ]

    • KREMLIN [ 2001- 2003 ]

    • 7 KURCACI (additional) 2001-2003

    • ebithBEAT*A

Dan pernah mengisi dan menjadi vokalis tamu (featuring) di beberapa album band indie ataupun major label :
Tahun 1999 featuring dialbum SAVOR OF FILTH [ indie label ]
  • Tahun 2000 featuring di album SOUND DA CLAN [ indie label ]

  • Tahun 2001 featuring di album VIRUS [ indie label/universal ]
    Tahun 2002 featuring di album DINNING OUT [ indie label ]

  • Tahun 2003 featuring di album 7 KURCACI [ Musica’s studio ]

  • Tahun 2004 featuring di album PAS BAND pada lagu “Bandingkan” [ Aquarius ]

  • Tahun 2004 featuring pada mini album 711 pada lagu “Salah Siapa?” (indie label/711Labs)

  • Tahun 2005 featuring pada album kompilasi sound track film “Me vs High Heels” dengan Ten 2 Five pada lagu “She Wants To”. (Explosive Records).

  • Tahun 2006 featuring di album SAYKOJI “musik hati “ pada lagu “lupakan masalah “ (Explosive records )

  • Tahun 2006 featuring di album grup nasyid TASHIRU pada lagu “Satukan Muslim Sedunia” ( YESS Production )
    Tahun 2008 featuring di album TEN 2 FIVE “TIGA” pada lagu “I’m coming home” ( EMI )

Dalam setiap live performancenya ebithBEAT*A selalu dibantu oleh grup yg dinamakan Beat*A*Team yang terdiri dari 1 orang backing vokal dan 1 (satu) orang DJ dan atau diiring oleh Band pengiring sebagai Additional Players
Additional players
OYASZ [ Backing vokal ]
Dj Andreex
Om Edsz [ guitar ]
Kimung [ bass ]
Kiki [ drum ]

sumber : http://hiphopsquadtasik.blogspot.com

Selasa, 11 Mei 2010

NANDA


Nanda Nasyid mulai dikenal sejak 2003 lewat hit single mereka berjudul “Jalanku”. Group nasyid ini berdiri tanggal 20 Maret 2003, dan ditahun yang sama merilis album “Jalanku”, produksi MQS Production.Nanda sendiri didirikan oleh 4 orang Ikhwan ketika itu yaitu Dudhy Frihansyah Erlanda,Taufik Rahmat,Faizal Rahman serta Budi Yayan Karyana.,seiring dengan kesibukan kerja Taufik dan Faizal tak dapat melanjutkan perjuangan Nanda yang kemudian dilanjutkan oleh Dudhy,Budi dan suntikan tenaga baru dari Irfan Maulana,Deni Kurnia Illahi,Ruslan A G serta Irwan Iskandar untuk merampungkan album pertama Nanda yang Bertajuk JALANKU..
Selang 2 tahun kemudian,Nanda kembali meluncurkan album ke 2 bertajuk Esokku Kini yang diproduksi Ranstra Ent dan didistribusikan oleh Fatahillah Managemen Indonesia.

Arti Nanda berasal dari akronim Senandung Asa. Senandung yang mewarnai tema lagu mereka adalah warna keseharian yang umum terjadi dimasyarakat kita ( sosial humaniszm ), khususnya remaja. Beberapa karya mereka antara lain : Jalanku, Senandung Asa, Manusia, Negeri Nurani dan lainnya.
Ditahun 2009 Nanda kembali menelurkan 1 single berjudul AKU DIRIMU,masih dengan ciri khas Nanda itu sendiri,lagu ini sudah dapat dinikmati sahabat2 sekalian,di link2 download nasyid ataupun Radio2 Islami di daerah sahabat..

Tashiru


Tashiru merupakan grup nasyid asal Bandung, Indonesia yang terbentuk pada tahun 2004. Terdiri dari 5 orang. Okeu,Ujo,Abey,Iday(vocal) Ipan(gitaris & manajer). sampai saat ini udah 2 album, "Optimis Sajalah"2005, "Repackage"2006. nasyid yang menjadi hit dan pernah berminggu2 jadi jawara di tangga lagu nasyid adalah T4,Kembali, Maaf Tuk Berpisah,SMS(Satukan Muslim Sedunia.

The Fikr


The Fikr adalah sebuah tim nasyid yang terlahir di lingkungan pesantren Daarut Tauhiid (DT) Bandung.Tim nasyid ini di rintis sejak tahun 1995 yang dipelopori oleh Abu Muammar, Ust. Maulana Baban Taufiq Al - Hafidz, Maulana Hasby, Abdul Ghofar, Ahmad Sugandi, Ust. Khoirudin Zular.

Nama The Fikr sendiri diberikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai guru yang memang sangat menyukai nasyid. Nama tersebut diambil dari salah satu visi dan misi Daarut Tauhiid (Ahli dzikir, Ahli Fikr, ahli ikhtiar). Bahkan saat itu tak jarang The Fikr tampil ataupun latihan bersama Aa Gym.

Perjalanan The Fikr memang cukup unik, dimana sampai saat ini The Fikr telah mengalami 5 regenarasi tim vocal.
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, generasi ke empat (Abu Muammar, Abdul Halim Irfani, Aldin Syarifudin, Nurul Rochman, dan Denny Rianto) telah berhasil membuahkan album perdana The Fikr yang bertajuk "CINTA" yang alhamdulillah hingga bulan Desember 2002 sudah terjual kurang lebih 400.000 keping, walaupun tentunya itu bukanlah ukuran kesuksesan yang sebenarnya.

Adapun personel The Fikr yang baru (generasi ke lima) terdiri dari Dudi Nurhidayat, Ahmad Yusuf, Rezaldi dan Asep Nahwan Nur

VISI :
Menjadi model tim nasyid yang berjiwa da’i, pejuang, & entrepreunership yang berorientasi pada keberkahan serta manfaat pada sebanyak - banyaknya manusia.

MISI :
  1. Berjuang dan berdakwah untuk memasyarakatkan nasyid sebagai seni alternatif Islam.
  2. Sebagai sarana untuk memperbaiki diri (munsyid) maupun pendengar/pencinta nasyid
  3. Ikut memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan kemajuanseni budaya Islam.

Motto : "SATU HATI DALAM UKHUWAH"

Justice Voice


Nasyid Islami tumbuh dari komunitas masjid dan kerohanian Islam kampus. Ia memiliki paduan keindahan musik dan isi syair yang menggugah sense religiusitas. Pemaknaan nasyid akhirnya lebih luas dari sekedar produk seni biasa.

Berpegang pada filososfi “air“, memancar ke segala arah, nasyid harus dapat masuk dan diterima oleh seluruh kalangan. Air dapat mengikuti apapun yang berada di sekitarnya, menyebar tanpa bisa dicegah, lembut tapi bisa menembus bebatuan. Dan di sinilah kami melangkah…

Asal Mula

Air… bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Selalu mengalir membawa manfaat bagi manusia dalam berbagai wujud dan cara. Seni juga bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain, Islam adalah jalan kehidupan… Apakah keduanya berlawanan? tentu saja tidak. Dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan seni hidup menjadi lebih indah dan dengan agama hidup lebih terarah.

Islam itu luas dan menyeluruh karena dakwah harus menyentuh semua aspek kehidupan. Ia bisa tampil dalam berbagai penyajian dan keindahan. Bahasa kerennya adalah “a truth well told”. Termasuk dalam bentuk musik.

Untuk itulah kami hadir sebagai bagian dari kehidupan, nasyid akan memberi kemanfaatan dalam berbagai rupanya.

Logo JVJustice Voice mengambil lambang dari aksara mandarin “shuei” yang artinya air. Nama Justice Voice dipilih karena merupakan kata yang paling banyak muncul dalam Al Qur’an. Kami berharap nama Justice Voice dapat mengingatkan kami bahwa dakwah, menyampaikan ajaran Islam adalah misi yang senantiasa kami emban.

Visi, Misi dan Slogan

Visi: Menjadikan JV diakui di belantika musik Indonesia

Misi: Membumikan nasyid, agar nasyid dipahami sebagai salah satu musik, unsur hiburan, yang cocok untuk setiap kalangan tanpa melepaskan sisi religiusitas dari akar sejarahnya.

Slogan: Funky tapi Syar’i. Justice Voice memberi sebuah pemaknaan bahwa “funky” yang kami maksud adalah smart, aktif, tidak kaku, out of the box, berwawasan, gaya tetapi tidak keluar dari batasan Syar’i.

Salam

SalamSalam: Salam Justice Voice dilakukan dengan mengacungkan tangan kiri, dengan mengacungkan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, jari manis dan kelingking ditekuk. Formasi jari itu bila dilihat dari depan akan membentuk inisial Justice Voice. JV.

Jumat, 07 Mei 2010

Aden ( Deden Edc )


Talentanya sebagai penyanyi pop dan komposer berbakat, ia asah secara alami sejak kecil. Meski belum pernah mengenyam pendidikan khusus dibidang musik, namun kualitas vokalnya yang prima dan berkarakter sepadan dengan penyanyi solo lainnya.

Aden. Terjun didunia musik profesional sejak keluarnya album religi “Masa Muda” tahun 2004, bersama bandnya Edcoustic. Kesuksesan dua album edC dipasar musik religi tanah air, menjadi bukti keseriusannya bergelut dibidang musik.

Lagu terbaru Aden yang juga theme song film box office “Ketika Cinta Bertasbih” berhasil mencuri perhatian pecinta musik ditanah air. Lagu berjudul sama dengan filmnya ini, digubah berdua dengan Melly Goeslaw selaku penulis lirik sekaligus penyanyinya.

Kini, Aden tengah mempersiapkan diri menjadi salah satu penyanyi solo pendatang baru berbakat dengan kekhasan vokal dan ratusan lagu-lagunya yang menyentuh. Tanpa harus meninggalkan band yang melambungkan namanya.

Harapannya adalah ingin memberi warna tersendiri diblantika musik Indonesia.

Ina & Subi


Jika anda menyukai pop religi romantis, tepat rasanya memilih duo Ina & Suby sebagai ikonnya. Pasangan suami istri ini memang memposisikan diri sebagai artis pop religi romantis, dengan lagu-lagunya yang bertemakan romantisme rumah tangga.

Ina, kelahiran 11 januari 1982, memiliki karakter vokal yang khas. Melly Goeslaw bahkan menggambarkan karakter vokalnya, ” Perpaduan antara Rossa dan Siti Nurhaliza”. Sejak kecil, kemampuan olah vokalnya diasah diberbagai festival. Dan sempat mengeluarkan album religi Hani & Ina tahun 2004, bertajuk “Taubat”.

Suby, Vokalis Utama group accapella AL VEOLI. Sebuah grup nasyid yang menjuarai Festival Nasyid Indonesia 2004 di Indosiar. Pengalamannya dibidang musik sebanding dengan kualitas vokal yang dimilikinya. Bersama Alveoli, ia pernah merilis beberapa album religi seperti Album “Keajaiban” produksi Blackboard Record.

Memiliki karir yang sama sebagai penyanyi, dua insan sejoli ini berharap dapat menambah warna musik religi tanah air. Dengan tema pernikahan, karya-karya Ina & Suby diarahkan pada keindahan rumah tangga yang sakinah. Perpaduan vokal & penampilan mereka yang serasi, menjadi salah satu daya tarik tersendiri didunia musik religi Indonesia.

Shoutul Harokah


ShouHAR bediri di Bandung pada tanggal 31 Desember 2001 dibentuk atas dasar keinginan untuk menjadikan nasyid sebagai sarana penyebaran da’wah islam dan penyemangat para aktivis da’wah di seluruh penjuru dunia.
ShouHAR dirintis oleh para aktivis da’wah di Indonesia seperti Muhammad Taufik Ridlo, Lc., M.Dipl.Ec aktivis da’wah yang merupakan alumnus timur tengah juga pakar ekonomi syariah, Hilman Rosyad Syihab, Lc aktivis da’wah juga alumnus timur tengah yg mengambil keilmuan dibidang syariah, Rikrik Hartadi, Ridwan Solichin, Cecep D Hidayat, Raden Candra, Asep Irawan merupakan aktivis da’wah kampus dan sekolah ada juga Umar Rakhmatullah, Andhika (Drummer) juga personil ShouHAR yang sama merintis tim nasyid ini namun karena kesibukannya mereka tidak lagi bergabung di tim nasyid ini. Untuk posisi Drummer selanjutnya di isi oleh 2 orang pemuda yang memiliki background musik yg sarat pengalaman yaitu Bakti Prawira dan Raphael Prapanca.

Sudah 5 Album dan 1 Single Album direlease oleh ShouHAR selama 9 tahun berkiprah dibelantika dunia nasyid nusantara ini, Album pertama adalah “Derap Keadilan” (2003), Album “Tak Kenal Henti” (2005), Album “Ini Langkahku” (2006), Album “Bangkitlah Negeriku Harapan Itu Masih Ada” (2008), Album Kumpulan Nasyid Arab (2009) dan Album Single “Mars Wanita Keadilan” (2009)

Tampil diberbagai event nasional atau international dan perhelatan-perhelatan nasyid sudah tidak bisa dihitung, karena hampir bisa dipastikan jika ada event-event besar maka ShouHAR senantiasa diundang apalagi jika ada tema-tema tentang kemanusiaan dan perjuangan rakyat Palestina, berbagai daerah dinusantara pernah di sambangi ShouHAR untuk memberikan semangat da’wah melalui nasyid-nasyid perjuangannya yang merupakan ciri khas dari tim nasyid ini. Penghargaan yang pernah diperoleh ShouHAR adalah dari Kaukus Parlemen Palestina atas kepedulian ShouHAR dalam turut berpartisipasi membela Rakyat Palestina melalui karya-karyanya penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh ketua Parlemen Palestina di Jakarta (2009), Di Indonesia ShouHAR menduduki tangga teratas dalam chart Ring Back Tone untuk kategori Religi Indie.

Ed Coustic


Nasyid edCoustic dirintis sejak tahun 1998, saat Deden dan Egi berkecimpung dalam dunia dakwah remaja di Remaja Masjid Irma Baitul Haq Rancaekek, Bandung.

Tahun 2002, mereka berdua mendapat kesempatan rekaman kompilasi nasyid Bandung Nasheed Exhibiton 2002 dengan nama tim nasyid Muhammad isa Ibrahim Yusuf. Saat itu, tim nasyid ini menambah satu personil, yakni Hasyim, namun hanya bertahan satu tahun karena kesibukan dan kurangnya komunikasi

Keikutsertaan Deden dan Egi dalam album kompilasi ini menjadi titik awal perjalanan nasyid profesional mereka. Bahkan tanggal pendirian tim nasyid ini didasarkan pada tanggal penampilan mereka di festival Bandung Nasheed Exhibition 2002, yaitu 25 Mei 2002.

Selang dua tahun kemudian, yakni tahun 2004, mereka mendapat kesempatan rekaman dari Yess Production untuk menelurkan album perdana mereka. Sebetulnya materi lagunya telah dirancang sejak rilisnya album kompilasi tahun 2002. Karena berbagai pertimbangan, pihak Yess Production meminta agar nama Muhammad Isa Ibrahim yusuf diganti, dan kemudian dibulan Mei 2004 tim nasyid mereka berrnama edCoustic.

Album perdana edCoustic rilis pada bulan Ramadhan 1425 H, atau bulan Oktober 2004. Aliran musik yang mendominasi album ini kentara dengan pop akustik. Album ini sangat kaya dengan muatan pesan dakwah remaja, dengan kemasan yang easy listening dan lirik lagu yang sederhana.

Kreatifitas nasyid yang diciptakan dalam album ini mendapat sambutan luar biasa dari kalangan pecinta nasyid. Dibeberapa radio nasyid Indonesia seperti MQFM Bandung, MQFM Solo, Radio kampus STAN Jakarta, Antassalam FM dan Lita FM, serta radio-radio lain di Indonesia. Nasyid-nasyid edCoustic secara bergantian merajai Top Request. Pengalaman tampil pun semakin memadati jadwal promo edCoustic, terutama didaerah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Saat ini, edCoustic juga telah membentuk edCoustic Band dengan menambah personil 3 orang. Tiggi di Gitar, Tri pada Bass dan Gigin megang drum. Meski secara resmi edCoustic hanya terdiri dari Egi dan Deden, namun edCoustic Band adalah bagian yang tak terpisahkan dari edCoustic.

VISI NASYID
"Menjadi tim nasyid profesional, penuntun hiburan islami, sehingga menjadi salah satu pilar terbentuknya peradaban Islam."

MISI NASYID
"Melahirkan nasyid progresif yang kreatif, inovatif, dengan kandungan pesan dakwah yang mudah dipahami, melalui penampilan yang profesional, sesuai syar?i dan sarat akan kekuatan ruhiyah."

Izzatul Islam


Tim nasyid Izzatul Islam dibentuk oleh para aktifis dakwah kampus dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Depok. Di sela-sela kuliah, mereka aktif berlatih di mushalla kampus bernama Mushalla Izzatul Islam.

Tim nasyid FMIPA UI sendiri dibentuk lama sebelum rekaman album pertama Izis; SERUAN. Tim nasyid FMIPA UI telah ada sejak tahun 1992, anggotanya antara lain adalah Ust. Ahmad Sahal, Lc (Kaderisasi DPP PKS) dan Nurcholiq Ramdhan (Direktur PT.Nada Cipta Raya). Anggota lainnya keluar-masuk, tergantung kesibukan masing-masing. Kalau kosong, ya ikut latihan atau ikut pementasan.

Ada seorang personel yang cukup berbakat dan komitmen mengembangkan tim. Dialah Elva Wiseso. Dengan gigih, beliau mencoba membuat tim nasyid ini lebih profesional. Beberapa anggota potensial kemudian direkrutnya, salah satunya Novi Hardian. Pada perjalanannya, kedua personel inilah yang menjadi inti dari tim nasyid FMIPA UI.

Tahun 1994, saat mahasiswa baru hadir, Elva dan Novi rutin melatih beberapa mahasiswa baru itu untuk bergabung kedalam tim. Dari sinilah bergabung nama-nama Afwan Riyadi, Agus Suharyadi d an M Cholid Riza.

Tahun-tahun itu, tidak sah menyebut nama tim nasyid FMIPA UI atau Izzatul Islam tanpa menyebut satu nama : Bharata Adhi Dharma. Mas Bar (biasa dipanggil begitu) adalah penggubah semua nasyid Izis kala itu, dan sekaligus menjadi motivator spiritual tim. Beliau, bersama manajer Nurcholiq Ramdhan dan motor tim, Elva Wiseso; memberanikan diri membuat album tim nasyid FMIPA UI. Terkumpul 6 lagu karya Mas Bar, ust.Sahal dan pak Qodar Selamet (pendidik) serta diselingi 2 nasyid berbahasa Arab; jadilah tanggal 8 Desember 1994 tim nasyid FMIPA UI merekam album pertama mereka bertajuk SERUAN.

Tentu nama tim nasyid FMIPA UI kurang mengglobal. Maka dipilih nama baru untuk tim ini, yaitu tim nasyid Izzatul Islam. Diambil dari nama Mushalla kampus FMIPA UI serta misi tim dalam bernasyid, yaitu izzul Islam wa Muslimin (memuliakan Islam dan kaum Muslimin).


Anggota Izis pada awalnya selalu bergantian. Jumlahnya-pun sangat besar untuk ukuran tim nasyid; pernah hingga 23 orang! Ini dikarenakan program rekruting personel baru tim Izis karena personel lamanya banyak yang disibukkan dengan jabatan dalam struktur dakwah kampus. Nama program ini Primavera (ngikutin Kurniawan DY dkk). Dari program ini terlibatlah Eko Sudrajat.

Saat itu (medio 1994 – 1996), dunia nasyid tidaklah seperti sekarang ini. Nasyid hanya menjadi bagian dari hiburan dalam acara seminar-seminar Islam yang dahulu marak sekali. Sesekali saja ada acara pentas seni Islam. Namun Izis kala itu sudah lumayan “dikenal”. Paling tidak, kota Bandung, Yogya dan Solo pernah mereka sambangi. Juga terlibat dalam pementasan besar di TIM dan Erasmus Huis Jakarta serta Dago Tea House Bandung bersama 2 tim besar saat itu; Snada dan Suara Persaudaraan.

Tahun 1996, setelah meluncurkan 3 album (Seruan, Ramadhan dan Untuk Sebuah Cita), mas Bar mengundurkan diri dari Izis. Hal ini sempat menjadi pukulan besar mengingat beliau adalah penggubah nasyid serta motivator tim. But show must go on, kata orang sono. Izis haruslah tetap eksis dalam dakwah melalui nasyid.

Setelah badai krisis dan demonstrasi reformasi, Izis bersiap kembali berkiprah. Saat itu, jumlah personel amat menipis, tinggal 7 orang saja. Itupun 4 orang sudah lulus kuliah (Elva, Novi, Marzuki dan Eko). Namun dengan azzam kuat, lahir jugalah album Izis (yang mungkin paling dikenal) Kembali..!. Aransemen album ini digarap oleh Fathurrahman, teman dekat manajer Nurcholiq Ramdhan. Pada awalnya, Fathur diplot sebagai pengganti mas Bar; motivator di luar arena. Namun melihat kebutuhan tim, Fathur akhirnya menjadi personel tim nasyid. Dari sinilah, Izis melepaskan diri dari bayang-bayang FMIPA UI.

7 personel (Afwan, Agus, Cholid, Eko, Elva, Fathur dan Novi; sedang Marzuki pergi ke Rusia) yang terlibat dalam album Kembali..! inilah yang kemudian “ketiban rejeki” bisa berkeliling nusantara. Seluruh kota besar di pulau Jawa disambanginya. Juga beberapa kota di Sumatra. Jaulah (perjalanan) keluar kota ini berlanjut terus hingga promosi album Berderap di Jalan Panjang serta VCD Izis Marching Out.

Kerja yang cukup keras saat itu, dimana Izis menghasilkan 2 album dan 1 VCD serta menggelar 2 konser tunggal hanya dalam rentang waktu 2 tahun! Belum lagi kesibukan promosi ke berbagai daerah yang terus menguras tenaga. Tak heran, personel Izis kadang tidak lengkap dalam berbagai show. Juga beberapa personel drop fisiknya. Pernah, salah satu personel harus pulang menggunakan taksi kerumahnya setelah show di : Solo!

Show luar kota juga sedikit memiliki kenangan, paling tidak bagi Novi Hardian. Saat pernikahannya, Izis sedang manggung di Batam. Jadi tidak satupun personel Izis hadir dalam pernikahannya. Juga saat kelahiran putra pertama Novi, sang bapak baru itu sedang manggung di Tegal. Jadilah, momen perubahan status sebagai ayah itu tidak dihadirinya sendiri.

Momen besar Izis terjadi lagi di pertengahan tahun 2002. Elva sang motor tim, mengundurkan diri. Kegalauan cukup merasuk saat itu, namun tidak lama. Izis justru menambah 2 orang personel yang cukup mumpuni dalam musik; Muji Raharjo dan Noorahmat Pudyastomo.

Format nasyid Izis kembali mengalami pengayaan sejak masuknya 2 personel tersebut. Keduanya memiliki back ground musik klasik, menambah artistik aransemen musik Izis menjadi tidak asal teriak dan semangat saja.

Tahun 2004, kembali terjadi perombakan. Kali ini pada posisi manajer. Nurcholiq Ramdhan, pendiri serta manajer tim sejak berdirinya, mengundurkan diri karena kesibukannya menangani PT.Nada Cipta Raya yang saat itu berkembang amat pesat. Maka dimintalah Ali Amril, mantan personel Izis juga, untuk menangani tim.

Hasilnya-pun cukup dahsyat. Izis sukses menelurkan 3 album, 3 VCD serta 3 konser hanya dalam waktu 2 tahun!!! Penjualan album lama digenjot kembali, juga pementasan keluar kota kembali digelar setelah lama absen. Maka beberapa kota baru disambangi, antara lain Mataram, Denpasar, Serang serta Makassar.

JALANKU

Maafkanlah kawan bukan maksud hatiku
kecewakanmu sentuh rasa sakitmu
karena kusadari langkahku kini
mencoba tuk kembali pada fitrah insani

chorus :
tak pernah kan ku ragu, hanya ingin kau tahu
kini kutemukan jalan tinggalkan masa lalu
cobalah kau mengerti, pahami langkah ini
maknai hidup ini karena kita kan kembali

reff :
Dambaku kini hanya cinta hakiki
keridhoanNya syahid cita tertinggi
tak ada jalan aku harus kembali
meniti jalan gapai cinta Ilahi

song by : Dudhy F E

perkembangan nasyid

Barangkali, banyak yang menganggap Islam dan seni suara adalah dua hal yang sama sekali tidak memiliki keterkaitan. Padahal, jika ditarik sejarahnya ke belakang, sesungguhnya upaya kreatif menghadirkan ruh Islam pada dunia seni suara telah telah berlangsung lama, bahkan sejak masa Rasulullah. Sebagai contoh, syair "thola'al badru 'alaina" (telah muncul rembulan di tengah kami) -- yang kini kerap dinyanyikan tim kasidah dan majelis taklim -- adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW. untuk pertama kali ke Madinah.

Perjalanan kreatif tersebut terus berlangsung hingga kini. Pada perkembangannya, seni yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan nasyid tersebut, baik warna musik maupun temanya terus mengalami pergerakan, sesuai dengan situasi dan kondisi zaman yang juga terus berkembang.
Di Indonesia, fenomena perkembangan nasyid mulai telihat sejak era 1980-an. Bisa dikatakan, gaungnya banyak dibantu oleh perkembangan nasyid di Negeri Jiran, Malaysia. Awalnya, para penggiat nasyid di Negeri Jiran, Malaysia. Awalnya, para penggiat nasyid di tanah air lebih banyak membawakan nasyid berbahasa Arab yang lahir dari Timur Tengah atau nasyid Malaysia. Berikutnya, mereka mulai menciptakan lagu sendiri, yang sebagian besar tentunya berlirik Indonesia.
Jika diamati, tema-tema yang dihadirkan oleh nasyid tanah air itu sangat beragam. Tak hanya masalah seperti jihad, misalnya, tetapi juga masalah-masalah lain, dari mulai masalah sosial, persoalan pernikahan atau rumah tangga, dan banyak lagi. Yang pasti tak sedikit nasyid yang mencoba merespons berbagai peristiwa aktual yang terjadi, baik di Indonesia maupun dunia (Islam) secara lebih umum.
Hasilnya, nasyid makin mengemuka. Kelompok baru pengusung nasyid terus bermunculan. Nama-nama grup seperti Snada, Suara Persaudaraan, Izzatul Islam, As Syabab, Harmoni Voice, Sam Abdullah, Bijak, Brothers, dan masih banyak lagi, cukup dikenal di kalangan penikmat nasyid. Belum lagi grup-grup yang lebih bersifat lokal, seperti yang hadir di kalangan Remaja Masjid, Rohis sekolah (SMP/SMU), atau kampus.
Kendati perkembangan nasyid di tanah air masih terbilang belia, terbukti mampu menunjukkan gairah besar. Boleh jadi, sambutan antusias tersebut seiring dengan makin meningkatnya kesadaran sebagian remaja di kalangan sebagian remaja dan pemuda. Semangat keberislaman di kalangan sebagian remaja dan pemuda. Semangat keberislaman itulah yang didalam dunia seni antara lain diejawantahkan ke dalam nasyid, baik itu yang hanya mengapresiasi maupun yang sekaligus berkreasi.
Kontribusi Bandung
Berbicara perkembangan nasyid di tanah air, kontribusi Bandung tak bisa di kesampingkan. Sejak dulu, Bandung memang telah dikenal sebagai salah satu kiblat musik Indonesia. Sebagai contoh, pada era tahun 1970-an majalah musik pertama di Indonesia, yakni Aktuil lahir di Kota Bandung. Ternyata, kontribusi Bandung terhadap perkembangan musik nasyid pun sangat besar.
Grup nasyid yang lahir di Bandung terbilang sangat banyak, terutama sejak pertengahan tahun 1990-an. Mereka tumbuh dan berkembang dalam berbagai acara pentas dan festival atau perlombaan. Tidak sedikit diantaranya yang kemudian sukses mencetak album, meskipun lingkup pemasarannya masih terbilang terbatas dan dikelola secara independen. Hal lain yang sangat membantu mereka adalah kehadiran radio-radio yang memberikan ruang cukup bagi kehadiran nasyid. Bahkan, ada radio yang mengkhusukan diri untuk musik nasyid, seperti MQ FM.
Seperti halnya nasyid di daerah lainnya di Indonesia, nasyid di Bandung juga secara umum banyak dipengaruhi nasyid dari Timur Tengah dan Malaysia. Menurut Ass. Program Director Radio MQ FM, Nugraha Al Afghani Nur Musthofa, jenis nasyid yang berasal dari Timur Tengah lebih bernafaskan perjuangan. Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad di kalangan umat Islam. Sementara itu, nasyid yang berasal dari Malaysia, umumnya lebih luas cakupannya. Nasyid menjadi sarana penyeru kebaikan dengan pemaknaan yang lebih lapang.
Rupanya, kehadiran nasyid-nasyid dari luar negeri ikut memacu penggiat nasyid di Kota Bandung untuk melahirkan karya-karya sendiri. Kelompok nasyid Harmoni merupakan salah satu pelopornya dengan karya-karya mereka yang bergaya acapella. Sayangnya, kelompok ini sekarang sudah bubar. Kendati demikian, tidak berarti nasyid di Bandung lantas tenggelam. Bahkan, nama-nama baru makin banyak bermunculan, seperti Mupla, The Fikr, Hawari, dan banyak lagi.
Belakangan, perkembangan nasyid di Bandung tambah pesat saja. Hal itu tidak lepas dari keberadaan media, khususnya radio-radio yang memberikan ruang yang lebar untuk kehadiran nasyid. Bahkan, sejak 1999, berdiri Radio Ummat Daarut-Tauhiid yang saat itu menjadi satu-satunya radio yang memilih nasyid sebagai basic musik dari jenis aliran musik yang mereka suguhkan.
Pada perkembangan berikutnya, karena tuntutan kebutuhan teknologinya, Radio Ummat yang bergerak di jalur AM pindah ke gelombang FM dengan nama yang berganti menjadi Radio MQ 102,65 FM. Perpindahan ini menyebabkan jangkauan pendengar lebih mendukung perkembangan nasyid.
Seiring dengan perkembangan nasyid, disamping adanya penggarapan tema yang makin dalam dan luas, balutan musik yang disajikan pun makin variatif. Jika pada awal perkembangannya nasyid lebih cenderung pada komposisi sederhana dengan alat-alat perkusi saja, kini jauh lebih variatif. Jadi, jangan heran jika sekarang ada nasyid yang berirama pop, rock atau bahkan R&B.
Salah satu contohnya adalah Nanda Nasyid. Kelompok nasyid yang terdir dari enam personel ini mengusung aliran musik pop progressif dengan sedikit sentuhan R&B. Meski baru muncul pada April 2003, kelompok ini mendapat sambutan luar biasa dari pencintanya. Salah satunya terbukti dari kemampuan mereka menjadi "jawara" tiga pekan berturut-turut di acara Top Ten Request MQ FM.
Dengan segala perkembangannya, nasyid telah membawa fenomena yang menarik. Keberadaanya di Malaysia yang telah sejajar bahkan mengungguli musik pop merupakan sebuah pencapaian yang sangat bagus, apalagi untuk musik yang membawa spirit khusus seperti nasyid. Di Indonesia, tampaknya, perkembangan nasyid belum sepesat itu. Namun, adanya radio yang khusus memutar nasyid, album-album nasyid makin banyak dipasarkan meski sebagian masih besar indie label, gaung nasyid yang tak hanya terasa pada bulan Ramadhan, televisi yang tak segan-segan lagi memutar nasyid, adalah beberapa fakta yang menunjukkan bahwa nasyid mengalami perkembangan yang cukup positif.
Lantas, bagaimana dengan nasib nasyid selanjutnya ? Tentunya hal ini sangat bergantung pada kreativitas para seniman nasyid dan barangkali juga semangat religi dari para penikmat musik. (ahmad furqon)

sekilas NANDA

Nanda Nasyid mulai dikenal sejak 2003 lewat hit single mereka berjudul “Jalanku”. Group nasyid ini berdiri tanggal 20 Maret 2003, dan ditahun yang sama merilis album “Jalanku”, produksi MQS Production.Nanda sendiri didirikan oleh 4 orang Ikhwan ketika itu yaitu Dudhy Frihansyah Erlanda,Taufik Rahmat,Faizal Rahman serta Budi Yayan Karyana.,seiring dengan kesibukan kerja Taufik dan Faizal tak dapat melanjutkan perjuangan Nanda yang kemudian dilanjutkan oleh Dudhy,Budi dan suntikan tenaga baru dari Irfan Maulana,Deni Kurnia Illahi,Ruslan A G serta Irwan Iskandar untuk merampungkan album pertama Nanda yang Bertajuk JALANKU..
Selang 2 tahun kemudian,Nanda kembali meluncurkan album ke 2 bertajuk Esokku Kini yang diproduksi Ranstra Ent dan didistribusikan oleh Fatahillah Managemen Indonesia.
Arti Nanda berasal dari akronim Senandung Asa. Senandung yang mewarnai tema lagu mereka adalah warna keseharian yang umum terjadi dimasyarakat kita ( sosial humaniszm ), khususnya remaja. Beberapa karya mereka antara lain : Jalanku, Senandung Asa, Manusia, Negeri Nurani dan lainnya.
Ditahun 2009 Nanda kembali menelurkan 1 single berjudul AKU DIRIMU,masih dengan ciri khas Nanda itu sendiri,lagu ini sudah dapat dinikmati sahabat2 sekalian,di link2 download nasyid ataupun Radio2 Islami di daerah sahabat..

Musik Hip Hop dan Islam

Sejak dari mulanya musik Hip Hop telah dikaitkan dengan Islam, akan tetapi banyak dari para rapper Amerika yang memiliki keyakinan beragama tetap melanjutkan musik mereka dengan lirik-lirik yang berisi pemujaan kepada kehidupan materialisme. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, para rapper Muslim telah melangkah jauh dari mainstream yang ada dengan memanfaatkan talenta menyanyi hip hop dengan mebawa pesan-pesan Islam di dalam lagu mereka.

Meskipun musik hip hop bukan merupakan bisnis utama para rapper Muslim, tetapi penjualan musik tersebut setahun bisa mencapai 1,8 miliar Dolar di Amerika Serikat. Dan berkembang pesat di Eropa dan Timur tengah.

Lagu mereka jauh dari unsur sex, narkoba dan kehidupan Gank karena Grup musik Hip Hop Muslim telah memilih untuk mengambil ide-ide lagu mereka dari kitab suci Al-Quran yang mana mereka berharap bisa 'mendakwahkan' Islam kepada umat Islam sendiri maupun non Islam melalui lirik-lirik lagu yang mereka nyanyikan.

"one billion strong, all year long. Prayers to Allah, even in Hong Kong. Can never be wrong if we read the Quran, cause it's never been changed since day one,"

Salah satu lirik dari lagu Hip Hop milik grup Native Deen yang berbasis di AS, grup ini di dirikan pada tahun 2000 oleh tiga orang muslim Amerika yang menfokuskan diri menyampaikan pesan-pesan positif pada lagu mereka.

"Ini benar-benar tentang pesan, ketika anda mendengarkan lirik-lirik lagu kami, semua ini tentang bagaimana mencoba membuat kaum Muslimin dan non Muslim menjadi masyarakat yang baik," kata salah seorang anggota Native Deen - Abdul malik Ahmad kepada AlArabiya.net

Hip Hop dan Islam

Bahkan rapper yang bukan Muslim pun seperti Fugees atau Nas membuat lirik lagu mereka mengambil referensi dari Islam seperti "started praying to Muhammad and Allah, the most beneficial, through you all things are possible, I know you're listening," salah satu lirik lagu Undying Love yang dinyanyikan Nas.

"Alasan orang mencoba untuk mengikat Islam dan Hip Hop secara bersama adalah karena hip hop pertama kali dimulai oleh mayoritas dari rapper Five-Percenters yang merujuk kepada salah satu kelompok Nation of Islam," kata Napoleon salah seorang mantan anggota dari grup Tupac Shakur's Outlawz, kepada AlArabiya.net,

Napoleon memberikan beberapa contoh rappers menonjol yang telah masuk Islam seperti Busta Rhymes, Wutang Clan's Ghostface Killah, Scarface, Freeway dan Beanie Segal.

Mantan anggota grup Outlaw ini meninggalkan kehidupan mewah seorang rapper menjadi seorang yang membaktikan dirinya kepada Islam dan merubah gaya hidup Hip hop dengan nilai-nilai Islam.

"Saya percaya musik hip hop dan Islam tidak kompatibel karena pada dasarnya kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang berbeda," kata dia. "Jenis industri seperti ini bisa membuat orang jauh dari agama mereka, anda mungkin memulai dengan sesuatu yang baik tapi disain dari industri musik memaksa anda harus pergi ke club dan pesta," tambah dia, "Diperlukan individu yang kuat untuk bisa bisa bertahan dan berjuang terhadap godaan-godaan seperti itu."

Tapi buat sebagian orang, seperti seorang rapper Amerika Mos Def yang telah masuk islam sejak berumur 19 tahun, hubungan antara kedua hal itu (hip hop dan Islam) berasal dari kitab suci Alquran.

"Hip hop dan teks Alquran berbentuk seperti puisi," kata Mos Def kepada situs Jerman Qantara.de. "Keduanya memiliki pola seperti sajak dan menyampaikan informasi penting dalam bentuk singkat."

Eman Tai seorang muslimah dan juga juru bicara dari "Calligraphy of Thought" mempunyai pendapat dan berkata :"Buku-buku hukum tradisional dan filosofi dari islam yang ditulis dalam bait-bait jika dibacakan oleh mahasiswa dan ditambahkan dengan tabuhan drum maka suaranya seperti musik Rap.

Musik = haram

Beberapa ulama Islam telah menyatakan bahwa lagu yang diiringi dengan alat-alat musik adalah haram, atau terlarang tetapi bagi rapper Muslim mereka akan tetap bertekad untuk menyampaikan Islam kepada anak muda dalam bentuk yang mereka dapat pahami.

Native deen percaya mereka telah menemukan jalan tengah dari persoalan tersebut yaitu dengan hanya menggunakan instrumen musik perkusi.

"Kami telah berkonsultasi dengan para ulama dan memutuskan jalan terbaik untuk orang-orang mendengarkan musik kami dan mendapat manfaat dari hal tersebut adalah dengan menggunakan instrumen perkusi," kata Ahmad salah anggota dari native Deen. "Kami menemukan bahwa mayoritas kaum muslimin masih mempermasalahkan beberapa alat musik tapi mereka menyetujui alat musik perkusi."

Grup hip hop muslim Amerika - 3lim, yang berarti pengetahuan dalam bahasa Arab - mengatakan musik hip hop berbicara tentang kehidupan yang jatuh bangun dan ketidak adilan yang terjadi diseluruh dunia," kata Hassan Sultan anggota grup tersebut yang merupakan orang Amerika keturunan Palestina. "Ini mendakwahkan Islam dengan cara yang tidak langsung, tapi tidak memaksa dan mendorong orang untuk harus menjadi Islam.

Kelompok 3lim mengatakan mereka ingin menyampaikan pesan positif dalam lagu-lagu mereka.

Sultan mengatakan grup musik mereka hadir untuk semua kalangan baik muslim maupun non muslim, yang mencoba mengkounter pesan-pesan negatif dari musik-musik kontemporer. Dia menambahkan grup musik mereka tidak mengakui musik adalah haram dan mengatakan bahwa instrumen musik yang digunakan adalah suara yang dihasilkan dari komputer.

"Pesan bisa jadi positif tetapi jika tidak sesuai dengan Sunnah (ajaran) Nabi Muhammad, maka itu tidak dapat diterima," kata Napoleon, yang juga dikenal sebagai Mutah Beale, berargumentasi.

Menurut Quran dan Sunnah, instrumen musik kecuali yang ditabuh adalah Haram dan semua sekolah-sekolah agama Islam menyatakan alat-alat musik adalah haram, menurut Napoleon yang sekarang menjadi seorang pembicara Motivator.

Hip Hop Muslim Indonesia

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa yang menyampaikan pesan-pesan Islam memanfaatkan musik hip hop, beberapa diantaranya adalah Thufail Al-Ghifari dari Jakarta dan Ebith Beat A dari Bandung.

Thufail sendiri selain menjadi rapper muslim dia juga membidani sebuah grup band rock bernama The Roots of Madinah. Lagu-lagu hip hop Thufail beredar dalam bentuk indi label, lirik-liriknya lebih banyak kritik sosial dengan kemasan Islam sedangkan video klip dari lagu-lagunya banyak beredar di situs YouTube.

Thufail yang seorang mualaf serta penganut poligami ini dalam lagu-lagunya maupun dalam blog nya sering mengkritik demokrasi yang menurutnya adalah sampah yang harus dibuang dari kaum muslimin.