Pesantren Daarut Tauhiid Bandung adalah tempat awal berdirinya kelompok ini. Heru Khoerudin, Dudi Nur Hidayat ( sekarang personal The Fikr ) dan Benny Hidayat Kusumah, adalah komposisi awal personal kelompok ini. Mereka melahirkan album pertama BPM “Istighfar” ( karya Aa Gym ). Pada album keduanya “Cahaya Cahaya“, bergabunglah Harry A Mulyadi.
Sesuai dengan perkembangannya, BPM tidak hanya menjadi sekedar sebuah group nasyid tetapi menjadi wadah para munsyid. Hal ini terlihat dari komposisi personal pada album “Istighfar”,“Cahaya’Cahaya”, “Istighfar” (Musica) dan “Rinduku“ berbeda. Walupun pada tampilan panggung, personal lama dan baru bisa berbaur.
Mengisi panggung dari kampung kekampung pernah dijalani, juga acara kampus, café, hotel berbintang hingga acara yang dihadiri menteri dan petinggi negara serta acara TV baik TVRI maupun beberapa TV swasta.
Kepanjangan BPM adalah mewakili tema (moto) dan semangat kelompok. Terlahir sebagai Balad Paramuda Muslim yang artinya teman (sahabat) bagi kaum muda muslim, sesuai dengan usia dan semangat pada saat itu.
Sejalan dengan pertambahan usia personalnya, BPM mengubah kepanjangannya menjadi Bahana Persaudaraan Muslim (album Istighfar produksi Musica), dengan harapan kelompok ini menjadi wahana bagi ukuwah islamiah.
Pada Album terakhir, “Rinduku“ ( realease 2003 ) dimana personalnya terdiri dari Harry A Mulyadi, Rudi Ibrahim, Ganjar Juanda dan Wim Mozardi, Be Proud as Moslem (BPM ) adalah tema kelompok ini. Singkat kata BPM adalah himpunan orang yang sedang belajar berislah diri dengan nasyid sebagai perekatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar